PC Media Antivirus (PCMAV) versi 1.8 + Update

Minggu, 26 Oktober 2008 | | 0 komentar |

PC Media Antivirus (PCMAV) versi terbaru 1.8 dan update-nya sudah tersedia. Netter bisa mengunduhnya di sini...

Download PCMAV 1.8 (2,35 MB) dari salah satu server berikut :

Ziddu | Rapidshare | Indowebster | JogjaUpload | More..

Anda cukup mendownload dari salah satu link yang disediakan. Jika merasa bermasalah dengan salah satu server, Anda dapat mencoba dengan server lainnya.

Download update-nya lewat link dibawah ini:

Rapidshare | 4shared

Memadukan PCMAV dengan database virus ClamAV

Agar PCMAV 1.8 Final Release yang Anda download dapat mengenali lebih banyak virus atau malware lainnya, Anda dapat memadukannya dengan ClamAV. Panduan untuk melakukannya dapat Anda lihat pada file readme.txt yang disertakan. Untuk mengintegrasikan PCMAV dengan ClamAV menggunakan library ClamAV versi 0.93.

Parameter yang dapat digunakan pada PCMAV 1.8

  • /REGSHELL
    Untuk menampilkan pilihan “Scan with PCMAV” pada saat klik kanan file yang akan di-scan.
  • /UNREGSHELL
    Untuk menghapus pilihan “Scan with PCMAV”.
  • /FORCE
    Mengizinkan PCMAV untuk memaksa membersihkan file yang terinfeksi.
  • /REGCLEAN
    Mencoba mengembalikan registry dan setting “Tools Folder Options” ke kondisi default.
  • /NOMEM
    Tidak perlu scan memory.
  • /NOSTARTUP
    Tidak perlu melakukan scan pada saat startup PCMAV.
  • /NOUPDATE
    Tidak perlu melakukan cek update.
Kebutuhan Sistem Minimal Prosesor Pentium, RAM 64 MB, dan sistem operasi Windows XP (Cleaner+RTP )
dan Non-XP (98, 2000, Vista) untuk Cleaner saja.

Sumber: maseko weblog dan danu.web.id

Internet Mengundang Bahaya Bagi Anak-anak

| | 0 komentar |




Internet memang media yang baik untuk anak-anak belajar. Namun orang tua harus hati-hati, karena sebagian besar anak-anak mengaku menemukan gambar tak senonoh secara tidak sengaja di internet.

Menurut poling yang dilakukan lembaga anti kekerasan online anak-anak, National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), sebesar 75% atau 3 dari 4 anak tersasar dan menemukan gambar-gambar porno dan kekerasan di internet.

Dari 497 anak, diketahui 377 orang mengungkapkan ketakutannya karena menemukan gambar porno dan kekerasan yang sangat mengganggu. "Saya melihat gambar kekerasan yang tidak saya cari. Saya takut sekali," ungkap salah satu responden yang merupakan anak dibawah umur.

Lebih lanjut dikatakan, yang sering terjadi adalah hasil pencarian gambar yang tidak sesuai dengan yang mereka cari.

"Anak-anak hanya terpaut beberapa klik saja untuk dapat melihat gambar atau konten yang membuat mereka takut dan berbahaya seperti gambar porno, orang yang menyakiti diri sendiri hingga anak-anak yang disiksa," ujar Zoe Hilton, penasihat NSPCC.

Menurut Zoe, kontrol orang tua hingga software parental control untuk menjaga anak-anak dari konten kekerasan kini dianggap penting. (BBC/detik)